JellyPages.com

Total Pageviews

Sunday, February 20, 2011

Ukhti, Jagalah Suaramu!

Penulis: Ummu Aufa
Muroja’ah: Ustadz Abu Salman (Pengajar Ma’had ‘Ilmi Putri)

Anugerah kecantikan yang Allah berikan kepada wanita dari berbagai sisinya dapat menimbulkan dampak kebaikan dan keburukan baik untuk dirinya sendiri atau lawan jenisnya. Bak mutiara indah yang senantiasa menebarkan kilauannya. Namun kilauan itu juga dapat menjadi ladang kemaksiatan jika tidak dijaga oleh pemiliknya seperti dicuri atau dirampas. Begitu pula keindahan dari seorang wanita akan mengundang keburukan jika tidak dijaga dengan baik. Keburukan yang akan timbul antara lain munculnya fitnah dari dalam dirinya. Sebagaimana telah disabdakan oleh Rosululloh ShollAllahu ‘Alaihi Wa salam, bahwa Wanita adalah salah satu perhiasan dunia yang bisa menjadi FITNAH.

“Tidaklah ada fitnah sepeninggalanku yang lebih besar bahayanya bagi laki-laki selain fitnah wanita. Dan sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim no 2740 [97])

“Hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama kali yang menimpa bani isroil disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim no 2742 [99])

Segala keindahan yang terdapat dalam diri seorang wanita harus dijaga, bahkan hal yang dianggap remeh pun seperti “suara”. Tanpa pernah kita sadari, suara juga bisa mendatangkan fitnah, meskipun suara itu keluar bukan dimaksudkan secara khusus untuk melagukannya atau untuk menarik perhatian. Untuk itu Allah telah melarang kaum Hawa untuk berlemah lembut dalam berbicara dengan laki-laki agar tidak timbul keinginan orang yang didalam hatinya terdapat penyakit seperti firman-Nya:

“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara dengan mendayu-dayu sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Al Ahzab: 32)

Saudariku, ayat ini turun untuk memperingatkan kita agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan suara kita. Allah juga melarang wanita untuk tidak berkata dengan lemah lembut dengan laki-laki yang bukan mahromnya, Peringatan itu pun semula Allah turunkan untuk Laki-laki di zaman Nabi yang kita tahu bahwa keimanan mereka lebih kuat dan akhlaknya lebih bagus daripada laki-laki di zaman sekarang.

Maka dari itu berbicaralah seperlunya saja dengan laki-laki yang bukan mahrom. Jika memang ada keperluan yang sangat darurat maka berbicara dibalik tabir itu lebih baik, seperti perintah Allah kepada kaum mukmin tatkala meminta sesuatu dengan wanita yang bukan mahrom dari balik tabir, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka (isteri-isteri nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al Ahzab: 53)

Wahai ukhti, jagalah suara kita agar tidak menjadi fitnah yang besar bagi kaum Adam. Semoga Allah mengampuni kita semua wahai saudariku dengan keindahan-keindahan yang mengandung fitnah ini. Janganlah kita berbangga hati dengan keindahan yang kita punyai karena sesungguhnya di balik keindahan tersebut terdapat ujian bagi kita. Wallahu a’lam bisshowab

Maraji’:
Fatwa-Fatwa Ulama, Nasihat ulama Besar untuk Wanita Muslimah

Wanita Sebagai Ujian

Dari Usamah bin Zaid, Rosulullah shollallahu’alaihi wasallambersabda: “Tidak pernah kutinggalkan sepeninggalku godaan yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki selain daripada godaan wanita.”
Perlu kita ketahui ukhty, fakta yang terjadi memang benar bahwa banyak sekali kerusakan yang telah timbul karena wanita yang tidak mengenali kemuliaan, kehormatan dan kesucian dirinya, sehingga menjadi wanita yang tidak bermartabat bahkan “murahan.”
Banyak kita temui para wanita yang menjajakan harga diri dan kesucian di jalan-jalan tanpa ada perasaan risih dan mereka menanggalkan rasa malunya, Mereka mengumbar nafsu para lelaki, padahal telah kita ketahui bahwa laki-laki itu sangat mudah tergoda (terfitnah) apalagi oleh perempuan yang berpakaian seksi, sehingga banyak timbul kejahatan karenanya, misalnya pemerkosaan, permusuhan, pembunuhan, bahkan sangat mungkin menyebabkan perbuatan syirik, seperti slogan yang ada “cinta ditolak, dukun bertindak.”
Fitnah lain yang mungkin ditimbulkan oleh wanita adalah fitnah harta dan kekuasaan. Wanita banyak yang tertipu dengan indahnya kehidupan dunia, suka bermewah-mewahan dan berfoya-foya. Lalu mereka mempengaruhi suami-suami mereka agar melakukan perbuatan haram untuk memenuhi nafsu dunianya, hingga banyak terjadi pencuriaan, perampokan, dan korupsi, karena laki-laki itu tidak ingin ditinggalkan wanita yang terlanjur dicintainya.
Wahai saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah, agar kita tidak menjadi wanita penebar fitnah. Jadilah wanita mulia yang dapat mencetak generasi sholih untuk kejayaan agama islam, dan untuk keselamatanmu di akhirat kelak. Dengan apakah kita melakukannya wahai saudariku? Yaitu dengan mempelajari diinul islam yang haq, sesuai Al-Qur’an, As-Sunnah, dan pemahaman salafussholih, mengenai bagaimana beraqidah, bermanhaj, berakhlak, bermuamalah, berhijab/berpakaian syar’i, dan lain-lain dari seluruh aspek kehidupan kita.
Yang terakhir, perlu kita ketahui bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi muslim & muslimah. Jadi, berdosalah bagi seseorang yang diberi kemampuan namun tidak mau menuntut ilmu. Semoga Alloh Ta’ala memberikan taufik bagi kita. Aamiin.

wanita solehah....

Wanita Solehah itu;

Aurat dijaga;
Pergaulan dipagari;
Sifat malu pengikat diri;
Seindah hiasan di dunia ini..

Keayuan wanita Solehah itu;
Tidak terletak pada kecantikan wajahnya;
Kemanisan wanita Solehah itu;
Tidak terletak pada kemanjaannya..

Daya penarik wanita Solehah itu;
Bukan pada kemanisan bicaranya yang menggoncang iman Muslimin;
Bukan pula terletak pada kebijaksanaannya bermain lidah, memujuk rayu;
Bukan, tidak sama sekali..

Kepetahan wanita Solehah itu;
Bukan pada barang kemas atau perihal orang lain;
Tapi pada perjuangannya meningkatkan martabat agama..

Nafsu mengatakan wanita cantik dengan paras rupa yang indah bak permata yang menyeri alam;
Akal mengatakan wanita cantik atas kemajuan & kekebalannya dalam ilmu serta pandai dari segala aspek;
Hati menyatakan kecantikan wanita hanya pada akhlaknya;
Itupun seandainya hati itu bersih untuk menilai..

Wahai wanita jangan dibangga dengan kecantikan luaran;
Kerana satu hari nanti ianya akan lapuk ditelan zaman..



"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki."


Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.
Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.
Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.
Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?
Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.
Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.
Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.
Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.
Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.
Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.
Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.
Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.
Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.

Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah putera Agama.
Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.
Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.
Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat.
Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini serikandi dengan silam yang kelam.
Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.
Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku redha ketetapan Illahi..
Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian.. semoga redha Allah akan sentiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.

Warkah Hati Buat Wanita


"Kerana dirimu begitu berharga." Biasa mendengar kata-kata ini diselitan iklan rancangan-rancangan televisyen. Model wanita rupawan pasti menjadi alat untuk mempromosikan produk kosmetik dan kecantikan. Tanpa disedari, diri yang bangga dipertontonkan sebenarnya telah diperalatkan oleh pihak yang ingin mengaut keuntungan.
Cantik.. adakah pada rupa? Soalan yang pasti jawapannya 'Ya' secara umum.
Tetapi jikalau lelaki memilih isteri hanya semata melihat cantik itu pada rupa, andai hilang cantik itu berubahlah setianya nanti. Mata mula meliar mencari yang jelita. Cinta pudar bertukar rasa.
Namun jika cantik itu dilihat pada budi, kerut di wajah isteri seakan hilang pergi kerna terkenang baiknya budi isteri. Cinta yang disemai semakin utuh bersemi dan terbinalah kasih yang abadi ke syurga-Nya nanti.
Wanita yang dikasihi sekalian,
Jangan kau menilai cantik itu hanya pada paras rupa, bukan itu sebenarnya menjadi ukuran. Kerana pasti nanti ada yang melihat kecantikanmu andai dirimu berakhlak mulia. Kerana akhlak itu tempat tertambatnya cinta pada mata yang melihat.
Andai cantik tetapi tidak berakhlak, ibaratnya seperti bunga dedap. Indah luaran tetapi baunya tidak tertahankan bagi yang menghidu. Mendekati hanya kerna indah, tetapi untuk berlama-lamaan sungguh tidak sanggup sekali.
Andai kurang cantik di mata manusia, tetapi berakhlak mulia, ibaratnya seperti bunga seroja. Biar putih salju, tetapi manisnya dihirup sang lebah menghasil madu. Memberi manfaat pada yang memerlu.
Andai cantik juga berakhlak mulia, itu adalah tambahan buat dirimu. Ibarat mawar menguntum indah, wanginya menarik sesiapa yang mendekati. Namun kecantikannya bukan mudah untuk direnggut kerana ada duri yang tajam mengawasi.
Di antara kuntum-kuntuman bunga ini, jadilah dirimu seperti mawar. Namun andai dirimu bukanlah sejelita pandangan manusia, cukuplah dirimu untuk punyai akhlak yang mulia. Suatu hari nanti, pasti ada lebah yang mengintai meminta izin penuh kesopanan untuk menyunting manismu di taman larangan.
Satu yang kau perlu ingat, kecantikanmu bukan barang tontonan untuk dipamerkan untuk semua lelaki, ia hanya buat suamimu. Yang Allah ciptakan buatmu sebagai pelengkap dan pelindung dirimu. Jagailah hak Allah, nescaya Allah akan menjaga hakmu.
Ketaatanmu untuk menutup aurat itu adalah hak Allah yang perlu kau jagai. Ibarat Dia menumbuhkanmu di taman larangan, ibu bapamu yang menyemaimu dan menjagaimu sehingga tiba saatnya nanti kau akan dibawa keluar oleh seseorang yang boleh menjagaimu pula dengan izinnya. Kerana itu, sebelum engkau dibawanya, hendaklah dirimu bersedia serta menjaga maruah dan ketaatanmu hanya kerana-Nya.
Wanita muslimah yang dikasihi.
Diriku yang hanya sebutir pasir di lautan manusia ini ingin rasanya membawa kalian bersama mengerti bahawa kehidupan ini bukan kehidupan yang kekal. Tiba saatnya pasti kita kan pergi. Kecantikan yang dibangga-banggakan sekian manusia jua tidakkan memanfaatkan kelak. Yang dikira adalah amal soleh, doa anak-anakyang soleh/solehah dan amal jariah. Bukankah semuanya menuntut sebuah akhlak yang mengalir dalam diri dan hati kita??
Ingatanku ini seawalnya hanya kutujukan buat diriku, dan ingatan kasihku pada kalian memungkinkan tanganku ringan mencoretkannya. Kumohon Allah pelihara kehidupan kita dengan keberkatan yang berpanjangan. Semoga bertemu di syurga-Nya kelak insyaAllah. Ameen ya Rabbal Alamin..